Kehidupan Seperempat Abad

Dua puluh lima tahun. Saya rasa bukan waktu yang sebentar untuk merasakan bagaimana pahit dan manisnya kehidupan. Sudah terlalu tua rasanya merayakan ulang tahun. Sudah berada pada posisi bahwa hari ulang tahun tidak lagi spesial dan menjadi sama seperti hari biasanya. Hanya bertambah usia sekaligus berkurang setahun kesempatan hidup di dunia. Tidak lagi ada tiup lilin atau kue-kue. Tidak lagi menunggu ucapan ulang tahun atau menunggu sesuatu yang sifatnya materi, cukup doa dari keluarga dan sahabat terdekat saja.

Kata orang dua puluh lima tahun adalah pintu masuk menjadi dewasa. Tapi kadang aku merasa masih belum pantas. Masih banyak hal yang belum dapat aku capai di usia yang banyak ini. Kedewasaan belum secara sempurna menyelimutiku. Kadang terpikir seandainya Neverland benar-benar ada, aku mau kesana saja. Aku takut menjadi dewasa. Namun waktu tak dapat berhenti juga tak mungkin berjalan mundur. Apa yang ada di depan harus dihadapi dengan penuh percaya diri. Berharap bahwa akan selalu ada hari baik yang menyambut dengan manis.

Tujuan hidup telah berganti. Dua puluh lima tahun hidup di dunia telah banyak memberikan banyak pelajaran. Pengalaman dan pembelajaran selama ini yang aku lewati memberikanku banyak makna kehidupan. Jalan pikirku tidak lagi mengukur semua kesuksesan dengan materi. Uang dan harta hanya sesuatu yang fana, Memang kita butuh uang tapi uang tak bisa membeli semuanya. Tujuan hidupku tidak lagi semata hanya mengejar itu.

Kali ini aku hanya ingin bahagia dan membagagiakan orang-orang tersayang di sekelilingku. Mensyukuri segala yang aku dapatkan baik itu yang mendatangkan kebahagiaan ataupun kesedihan. Karena kehidupan tidak hanya kebaikan yang akan kita dapatkan. Justru dari sebuah keburukan atau kesialan, kita akan mendapat sebuah pelajaran manis yang mendewasakan kita.

Serta belajar untuk menjadi umat yang beriman kepada Allah SWT. Mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Sebagai manusia ciptaan Allah, beriman kepada-Nya lah yang menjadi tujuan utama kita hidup di dunia ini. Di dunia yang fana ini namun banyak umat manusia yang terlena dan terhanyut dalam manisnya kehidupan hingga lupa dengan tujuan utama yang seharusnya dijalankan.

Menjadi pribadi yang lebih baik adalah suatu keharusan. Berusaha meningkatkan kemampuan diri dan belajar dari segala kekurangan. Tidak lagi mengeluh akan apa yang tidak berjalan sesuai dengan keinginan. Karena bisa jadi mungkin itulah yang aku butuhkan saat ini. Intinya adalah bersyukur dengan apa yang telah dicapai bukan sibuk menangisi apa yang tidak ada. Karena mungkin saja sesuatu yang kita dapatkan itu adalah sesuatu yang orang lain inginkan. Jadi cukup bersyukur saja.

Akhir kata, happy birthday to me!! Semangat, berjuang, belajar dan menjadi pribadi yang baik, kuat dan pantang menyerah.

Nezar Ray | 16/04/2016